selamat pagi para blogger semua di seluruh penjuru dunia di sini saya akan membagikan sebuah cerita nyata.
pada tahun 2010 ada seorang anak desa yang nakal, bandel susah di atur tapi lama kelamaan juga nurutin semua kemauan orang tuanya, alhasil kedua orang tuanya kepingin ngeliat anaknya itu sekolah di pesantren mau tidak mau anak itu pun menurutin semua keinginan orang tuanya. setelah menimba ilmu di pesantren selama 3 tahun dan sudah merasa punya bekal cukup buat pegangan agamanya dia pun berfikir untuk melanjutkan sekolah sma di kota kelahiranya dan di trimalah anak itu masuk ke sma favorit tersebut di situ dia mendapatkan kawan dari berbagai daerah berbagai suku akan tetapi emang dasarnya anaknya suka bergaul ya gampang aja mencari kawan di waktu sma tapi timbul lah kesalahan - kesalahan kecil di sma bergaul sama anak yang kurang benar, masuk jurusan kurang tepat jadi ya wajar kalau anak tersebut tidak bisa membentengi dirinya dari kegiatan di luar perkiraan orang tuanya.
ada kejadian ya cukup gila waktu itu di sma tidak punya uang sama sekali dan ahirnya dia pun ngambil uang saku temen sekamarnya sendiri waktu ngambil sih happy aja tapi lama kelamaan gak tau juga kesalahan seperti itu selalu menyelimuti hidupnya (terganggu),..
waktu berjalan cukup cepat dan ahirnya dia pun lulus dari sekolah menengah atas dan sekarang pun dia sudah lulus sma dan pulang ke kampung halamanya dia pun sangat rindu kedua orang tuanya dan orang tuanya menanyakan apakah kamu mau lanjut kuliah anakku...???!!! anak itu pun menjawab saya mau kuliah tapi tidak mau kuliah di disini saya mau kuliah di jawa alasanya tempat dia sekolah di sma sudah tau watak orang" yang kuliah disana jadi dia memutuskan untuk kuliah ke jawa,
dia pun mulai ikut smptn dan mendaftar di 2 perguruan tinggi di daerah jawa alhasil tidak di terima dia pun mulai risau,gelisah ahirnya sakit keras, di situ kedua orang tuanya mengetahui kondisi anaknya dan merasa kasian ahirnya kedua orang tuanya mencari cara agar anaknya bisa tidak bisa harus di kuliahkan di jawa agar tidak sakit berlarut-larut.... next time sambung lagi ceritanya
0 Response to "perjalanan hidup anak desa"
Posting Komentar